Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Berikut ini adalah informasi tentang Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas Bulan
Kategori Kesehatan
Judul : Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Link : Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas - Hallo para pembaca Healthy on Beauty yang budiman, Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung di situs kami. Pada Postingan kali ini dengan judul Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas, telah kami buat dan persiapkan dengan sebaik mungkin agar para pembaca semua dapat lebih memahami informasi yang ada didalamnya. Kami berharap mudah-mudahan isi postingan dengan kategori Kesehatan, yang kami tulis ini dapat lebih mudah anda pahami dan bermanfaat untuk anda semua. Baiklah, selamat membaca.
Terima kasih telah membaca artikel Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas Update , semoga artikelnya dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya....
Judul : Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Link : Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas - Hallo para pembaca Healthy on Beauty yang budiman, Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung di situs kami. Pada Postingan kali ini dengan judul Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas, telah kami buat dan persiapkan dengan sebaik mungkin agar para pembaca semua dapat lebih memahami informasi yang ada didalamnya. Kami berharap mudah-mudahan isi postingan dengan kategori Kesehatan, yang kami tulis ini dapat lebih mudah anda pahami dan bermanfaat untuk anda semua. Baiklah, selamat membaca.
Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Selenium
merupakan mineral esesial yang penting untuk banyak proses tubuh. Meski
hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, selenium memainkan peran utama
dalam proses-proses penting dalam tubuh.
Selenium sangat penting untuk fungsi kognitif, sistem kekebalan tubuh, tiroid dan kesuburan. Selenium bisa ditemukan di berbagai makanan seperti kacang, seafood, telur, daging, dan biji-bijian.
Sumber selenium bisa ditemukan dengan mudah melalui makanan. Memenuhi asupan selenium bisa membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut manfaat selenium untuk tubuh,
Selenium sangat penting untuk fungsi kognitif, sistem kekebalan tubuh, tiroid dan kesuburan. Selenium bisa ditemukan di berbagai makanan seperti kacang, seafood, telur, daging, dan biji-bijian.
Sumber selenium bisa ditemukan dengan mudah melalui makanan. Memenuhi asupan selenium bisa membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut manfaat selenium untuk tubuh,
Selenium
termasuk antioksidan kuat yang baik untuk tubuh. Antioksidan seperti
selenium membantu mengurangi stres oksidatif dengan menjaga jumlah
radikal bebas tetap terkontrol.
Selenium akan bekerja dengan menetralkan radikal bebas berlebih dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker, serta penuaan dini dan risiko stroke.
Selenium akan bekerja dengan menetralkan radikal bebas berlebih dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker, serta penuaan dini dan risiko stroke.
Karena
sifat antioksidannya yang kuat, selenium berguna untuk mencegah kanker.
Selenium dapat membantu menurunkan risiko kanker tertentu.
Selenium dikaitkan akan kemampuannya untuk mengurangi kerusakan DNA dan stres oksidatif. Selenium juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan sel-sel kanker.
Sebuah tinjauan terhadap 69 studi yang melibatkan lebih dari 350.000 orang menemukan bahwa memiliki kadar selenium tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat.
Selenium dikaitkan akan kemampuannya untuk mengurangi kerusakan DNA dan stres oksidatif. Selenium juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan sel-sel kanker.
Sebuah tinjauan terhadap 69 studi yang melibatkan lebih dari 350.000 orang menemukan bahwa memiliki kadar selenium tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat.
Kadar
selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung. Memenuhi asupan selenium dapat membantu menjaga kesehatan
jantung.
Selenium juga dapat menurunkan penanda peradangan di tubuh. Selenium dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Peradangan merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Stres dan peradangan oksidatif telah dikaitkan dengan aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri. Aterosklerosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Selenium juga dapat menurunkan penanda peradangan di tubuh. Selenium dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Peradangan merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Stres dan peradangan oksidatif telah dikaitkan dengan aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri. Aterosklerosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Aktivitas
antioksidan selenium dapat membantu mengurangi risiko penurunan
kognitif atau mental, seiring bertambahnya usia. Antioksidan dapat
mencegah stres oksidatif yang bisa terjadi di otak.
Stres oksidatif diyakini terlibat dalam perkembangan penyakit neurologis seperti Parkinson, multiple sclerosis, dan Alzheimer. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit Alzheimer memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.
Selain itu, beberapa penelitian telah menemukan bahwa antioksidan dalam makanan dan suplemen dapat meningkatkan daya ingat pada pasien dengan Alzheimer.
Stres oksidatif diyakini terlibat dalam perkembangan penyakit neurologis seperti Parkinson, multiple sclerosis, dan Alzheimer. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit Alzheimer memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.
Selain itu, beberapa penelitian telah menemukan bahwa antioksidan dalam makanan dan suplemen dapat meningkatkan daya ingat pada pasien dengan Alzheimer.
Selenium
penting untuk berfungsinya kelenjar tiroid. Jaringan tiroid mengandung
jumlah selenium yang lebih tinggi daripada organ lain dalam tubuh
manusia. Mineral yang kuat ini membantu melindungi tiroid terhadap
kerusakan oksidatif dan memainkan peran penting dalam produksi hormon
tiroid.
Kelenjar tiroid yang sehat penting untuk metabolisme. Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan kondisi tiroid seperti tiroiditis Hashimoto.
Kelenjar tiroid yang sehat penting untuk metabolisme. Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan kondisi tiroid seperti tiroiditis Hashimoto.
Selenium
memainkan peran penting dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Antioksidan ini membantu menurunkan stres oksidatif dalam tubuh,
mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan kadar selenium dalam darah dikaitkan dengan peningkatan respons imun. Kekurangan selenium telah terbukti merusak fungsi sel imun dan dapat menyebabkan respons imun lebih lambat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan kadar selenium dalam darah dikaitkan dengan peningkatan respons imun. Kekurangan selenium telah terbukti merusak fungsi sel imun dan dapat menyebabkan respons imun lebih lambat.
Karena
kemampuan selenium untuk mengurangi peradangan, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa mineral ini dapat membantu mengurangi gejala terkait
asma. Asma telah dikaitkan dengan peningkatan kadar stres oksidatif dan
peradangan dalam tubuh.
Asma disebabkan oleh saluran udara yang meradang dan mulai menyempit. Ini menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita asma memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.
Asma disebabkan oleh saluran udara yang meradang dan mulai menyempit. Ini menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita asma memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.
Selenium
merupakan mineral penting yang mungkin berperan dalam sistem
reproduksi. Penelitian menunjukkan bahwa selenium dapat mempromosikan
folikel sehat dalam ovarium. Selenium juga penting untuk kesuburab pria
karena dapat meningkatkan kualitas sperma.
Penelitian di 2015 melaporkan bahwa kekurangan selenium dapat menjadi faktor keguguran, kualitas semen rendah, dan motilitas sperma yang buruk.
Antioksidan ini juga dapat melindungi terhadap cacat lahir dan keguguran yang disebabkan oleh kerusakan DNA. Selama kehamilan, seorang wanita harus mengonsumsi 60 mcg selenium, dan wanita menyusui perlu mengonsumsi 70 mcg sehari.
Penelitian di 2015 melaporkan bahwa kekurangan selenium dapat menjadi faktor keguguran, kualitas semen rendah, dan motilitas sperma yang buruk.
Antioksidan ini juga dapat melindungi terhadap cacat lahir dan keguguran yang disebabkan oleh kerusakan DNA. Selama kehamilan, seorang wanita harus mengonsumsi 60 mcg selenium, dan wanita menyusui perlu mengonsumsi 70 mcg sehari.
Sumber selenium terbaik
Kacang brazil
Kacang brazil adalah salah satu sumber selenium terbaik. Satu ons atau sekitar enam hingga delapan kacang, mengandung sekitar 544 mcg.
Seafood
Tuna sirip kuning mengandung sekitar 92 mcg selenium per 3 ons. Seafood dengan selenium tinggi lainnya meliputi ikan sarden, tiram, kerang, halibut, udang, salmon, dan kepiting, yang mengandung jumlah antara 40 dan 65 mcg.
Daging sapi
Kandungan selenium daging sapi tergantung pada potongannya. Daging sapi bagian bawah bisa mengandung sekitar 33 mcg. Hati sapi menyediakan sekitar 28 mcg, dan daging sapi giling menawarkan sekitar 18 mcg.
Ayam
Ayam mengandung sekitar 22 hingga 25 mcg selenium per 3 ons daging putih.
Telur
Satu telur rebus menyediakan sekitar 20 mcg selenium.
Beras merah
Satu cangkir nasi merah mengandung 19 mcg selenium, atau 27 persen dari jumlah harian yang disarankan.
Jamur
Jamur mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin D, zat besi, dan sekitar 12 mcg selenium dalam porsi 100 gram.
Kacang brazil adalah salah satu sumber selenium terbaik. Satu ons atau sekitar enam hingga delapan kacang, mengandung sekitar 544 mcg.
Seafood
Tuna sirip kuning mengandung sekitar 92 mcg selenium per 3 ons. Seafood dengan selenium tinggi lainnya meliputi ikan sarden, tiram, kerang, halibut, udang, salmon, dan kepiting, yang mengandung jumlah antara 40 dan 65 mcg.
Daging sapi
Kandungan selenium daging sapi tergantung pada potongannya. Daging sapi bagian bawah bisa mengandung sekitar 33 mcg. Hati sapi menyediakan sekitar 28 mcg, dan daging sapi giling menawarkan sekitar 18 mcg.
Ayam
Ayam mengandung sekitar 22 hingga 25 mcg selenium per 3 ons daging putih.
Telur
Satu telur rebus menyediakan sekitar 20 mcg selenium.
Beras merah
Satu cangkir nasi merah mengandung 19 mcg selenium, atau 27 persen dari jumlah harian yang disarankan.
Jamur
Jamur mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin D, zat besi, dan sekitar 12 mcg selenium dalam porsi 100 gram.
Akhir postingan dengan judul Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas
Demikian Postingan kami dengan judul Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang sedang membaca postingan berjudul Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas dengan alamat link https://healthyonbeauty.blogspot.com/2020/08/manfaat-selenium-bagi-tubuh-tangkal.html
Terima kasih telah membaca artikel Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas Update , semoga artikelnya dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya....